Sebab tidak ada seorangpun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan
tidak ada seorangpun yang mati untuk dirinya sendiri. Sebab jika kita hidup, kita
hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya
Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup. ( Roma 14:7-9)
Bacaan
Alkitab Setahun [kitab]Mazmu14[/kitab] ;
[kitab]Matiu14[/kitab]; [kitab]Kejad27-28[/kitab]
Shaw adalah seorang
misionaris dari India. Ditugaskan di kawasan kusta oleh Bala Keselamatan, tidak
membuatnya goyah sedikit pun. Setibanya di kawasan kusta, ia berkata kepada
penjaga untuk melepaskan rantai 3 orang kusta
yang ada di hadapannya. Namun pejaga tidak mau dengan alasan mereka
adalah penjahat dan jika dilepaskan keadaan sekitar menjadi tidak aman.
Melihat respon penjaga,
maka Kapten Shaw menjawab: “ Saya yang
akan bertanggung jawab, mereka ini sudah cukup menderita”. Lalu dengan
penuh kerendahan hati, Kapten Shaw berlutut dan membuka rantai mereka dengan
lembut. Tidak hanya itu saja, Shaw juga merawat luka yang ada di pergelangan
kaki dan tangan mereka.
Hari pun berlalu dan
dua minggu kemudian Shaw mendapat tugas untuk melakukan perjalanan pada malam
hari. Maka dari itu Shaw terpaksa harus meninggalkan keluarganya di rumah.
Ketika pergi Shaw mengingat kembali apa yang pernah diucapkan penjaga tentang
kondisi 3 penjahat yang terkena kusta, bahwa jika mereka lepas akan
membahayakan sekitarnya.
Ketika pagi hari, Istri
Shaw membuka pintu dan dia sangat terkejut melihat ada 3 penjahat tidur di
depan pintu rumah mereka. Ketika istri Shaw menanyakan mengapa mereka bisa
tidur di depan pintu, mereka menjawab, “
Kami tahu bahwa dokter sedang pergi, maka dari itu kami tidur semalaman disini
untuk menjaga kalian”.
Kisah Kapten Shaw
adalah sebuah kisah yang menguatkan hati. Jika segala sesuatu dilakukan dengan rasa
sayang maka yang akan anda terima juga adalah kebaikan. Tidak peduli sekalipun mereka
adalah penjahat, namun mereka masih bisa membalas budi baik yang mereka terima.
Jangan pernah berhenti untuk berbuat kasih sayang terhadap orang lain. Mengukir
nama di hati orang lain lebih baik dibanding mengukir nama di atas batu nisan.
Melakukan
kebaikan kepada orang lain adalah sebuah momentum untuk mengukir nama kita di hati mereka